Sabtu, 30 Januari 2010

Pengertian Kurikulum

Istilah kurikulum erat hubungnnya dengan dunia pendidikan/pembelajaran. Banyak pengertian yang timbul dari istilah kurikulum itu sendiri, baik yang bersifat holistik maupun parsial. Pengertian kurikulum yang bersifat holistik adalah pengertian yang telah mengkaji secara meyeluruh dan terdiri dari beberapa bagian/hal yang dibahas di dalamnya, sedangkan pengertian kurikulum yang bersifat parsial adalah pengertian yang hanya melihat kurikulum dari bagian tertentu saja. Di bawah ini merupakan beberapa pengertian kurikulum dari berbagai sumber yang akan digolongkan baik pengertian yang bersifat holistik maupun yang bersifat parsial.
Beberapa Pengertian Kurikulum
1. Menurut Badan Standardidasi Nasional SNI 19-7057-200410, kurikulum adalah serangkaian mata ajar dan pengalaman belajar yang mempunyai tujuan tertentu, yang diajarkan dengan cara tertentu dan kemudian dilakukan evaluasi.

2. Menurut Grayson, kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran. Perencanaan tersebut disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran (Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

3. Menurut Nugraha 2005:1.2, kurikulum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan.

4. Menurut Dakir 2004:3, kurikulum adalah suatu program pendidikan yang beisikan berbagai bahan ajar dan dirancang secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku dan dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.

5. Menurut Frank Bobbit 1918, dalam buku ‘The Curriculum’, kurikulum adalah keseluruhan pengalaman, yang tak terarah dan terarah, terumpu kepada perkembangan kebolehan individu atau satu siri latihan pengalaman langsung secara sadar digunakan oleh sekolah untuk melengkap dan menyempurnakan pendedahannya. Konsep beliau menekankan kepada pemupukan perkembangan individu melalui segala pengalaman termasuk pengalaman yang dirancangkan oleh sekolah.

6. Menurut S. H. Hasan, kurikulum bersifat fleksibilitas mengandung dua posisi. Pada posisi pertama berhubungan dengan fleksibilitas sebagai suatu pemikiran kependidikan bagi diklat. Dengan demikian, pada posisi teoritik yang harus dikembangkan dalam kurikulum sebagai rencana. Pengertian kedua yaitu sebagai kaidah pengembang kurikulum. Terdapatnya posisi pengembang ini karena adanya perubahan pada pemikiran kependidikan atau pelatihan.

7. Menurut Kelompok Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (1991:3), kurikulum dijelaskan sebagai berikut.
a) Kurikulum merupakan bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu sekolah yang harus dilaksanakan dari tahun ke tahun.
b) Kurikulum merupakan bahan tertulis yang digunakan oleh para guru dalam melaksanakan pengajaran untuk murid-muridnya.
c) Kurikulum adalah suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas dan ciri-ciri yang penting suatu rencana yang bersistem sehingga dapat dilaksanakan oleh guru di sekolah.
d) Kurikulum adalah tujuan-tujuan pengajaran, pengalaman-pengalaman belajar, alat-alat pelajaran, dan cara-cara penilaian yang direncanakan dan digunakan dalam pendidikan.
e) Kurikulum adalah program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan penddidikan tertentu.

8. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 725/Menkes/SK/V/2003, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran serta metode yang digunakan sebagai pedoman menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.

9. Menurut Departemen Pendidikan Nasional berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 20 Tahun 2003, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

10. Menurut Patmonodewo (dalam Nugraha 2005:1.3), kurikulum adalah seluruh usaha/kegiatan sekolah untuk merangsang anak supaya belajar, baik di dalam maupun di luar kelas.

11. Menurut Harsono, kurikulum adalah gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan.

12. Menurut Zais dalam Nugraha, kurikulum adalah dalam dirumuskan dengan memperhatikan dua unsur pokok yang menjadi tekanan, yaitu: a) isi kurikulum, yaitu mata pelajaran (subject matter) yang diberikan pihak sekolah dan harus ditempuh oleh sitiap siswa dan b) tujuan utama pendidikan, yaitu agar siswa menguasai setiap mata pelajaran yang diberikan dan akhirnya siswa tersebut berhak untuk mendapatkan sertifikat/ijazah sebagai bukti telah menyelesaikan program pedidikan.

13. Menurut Jhon Dewey 1902;5 dalam bukunya ‘The Child and The Curriculum’, kurikulum dapat diartikan sebagai pengajian di sekolah dengan mengambil kira kandungan dari masa lampau hingga masa kini. Pembentukan kurikulum menekankan kepetingan dan keperluan masyarakat.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak pengertian kurikulum baik yang bersifat holistik maupun parsial. Namun, sebagian besar pengertian kurikulum bersifat holistik karena menjelaskan mengenai berbagai bidang dalam pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar